Wahai umat kristiani, tanyakan pada diri nurani Anda. Apa yang terjadi jika seandainya saja, anak-anak Anda membaca ayat-ayat Injil seperti dibawah ini. Janganlah sekalipun membiarkan anak-anak Anda membaca Injil tanpa pengontrolan dari orang tua. Anak-anak lebih cenderung ingin mempraktekkan apa yang baru saja mereka ketahui, Anda bisa bayangkan apabila anak-anak Anda membaca ayat-ayat berikut.
Diceritakan di dalamnya penyimpangan seksual yang sangat berbahaya bagi perkembangan psikologis bila dibaca oleh anak-anak di bawah umur. Ada kalimat-kalimat yang sangat cabul dengan menyebut buah dada, buah zakar, menjamah-jamah, memegang-megang, birahi, dan lain-lain.
1. Yehezkiel 23: 1-21, ayat-ayat jorok tentang seksual.
23:17 Maka orang Babel datang kepadanya menikmati tempat tidur percintaan dan menajiskan dia dengan persundalan mereka; Sesudah ia menjadi najis oleh mereka, ia meronta dari mereka.
23:20 Ia berahi kepada kawan-kawannya bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan zakarnya seperti zakar kuda.
23:21 Engkau menginginkan kemesuman masa mudamu, waktu orang mesir memegang-megang dadamu dan menjamah-jamah susu kegadisanmu." (yehezkiel 23:1-21)
2. Yehezkiel 16: 22-38, ayat porno yang bugil-bugil.
Yeh. 16:7 dan jadilah besar seperti tumbuh-tumbuhan di ladang! Engkau menjadi besar dan sudah cukup umur, bahkan sudah sampai pada masa mudamu. Maka buah dadamu sudah montok, rambutmu sudah tumbuh, tetapi engkau dalam keadaan telanjang bugil.
Yeh. 16:22 Dalam segala perbuatan-perbuatanmu yang keji dan persundalanmu itu engkau tidak teringat lagi kepada masa mudamu, waktu engkau telanjang bugil sambil menendang-nendang dengan kakimu dalam lumuran darahmu.
Yeh. 16:39 Aku akan menyerahkan engkau di dalam tangan mereka dan mereka akan meruntuhkan tempatmu yang tinggi dan merusakkan bukit-bukitmu, mereka akan menelanjangi engkau, akan merampas perhiasan-perhiasanmu dan membiarkan engkau telanjang bugil.
Yeh. 23:29 Mereka akan memperlakukan engkau dengan kebencian dan akan merampas segala hasil jerih payahmu dan meninggalkan engkau telanjang bugil, sehingga aurat persundalanmu kelihatan. Kemesumanmu dan persundalanmu.
3. Ulangan 23: 1-2, Tuhan menyebut "Buah Pelir".
23:1 "Orang yang hancur buah pelirnya atau yang terpotong kemaluannya, janganlah masuk jemaah Tuhan.
4. Hosa 3: 1, nabi Hosea disuruh Tuhan untuk mencintai perempuan yang suka bersundal (pelacur) dan berzinah. Jika benar bahwa Tuhan pernah menyuruh nabi-Nya untuk mencintai pelacur, semua laki-laki akan rebutan menjadi nabi. Dan, semua wanita akan rebutan untuk menjadi pelacur, supaya dicintai oleh nabi Allah.
5. Kidung agung 4:1-9
7:1 Betapa indah langkah-langkahmu dengan sandal-sandal itu, puteri yang berwatak luhur! Lengkung pinggangmu bagaikan perhiasan, karya tangan seniman.
7:2 Pusarmu seperti cawan yang bulat, yang tak kekurangan anggur campur. Perutmu timbunan gandum, berpagar bunga-bunga bakung.
7:3 Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak kembar kijang.
7:4 Lehermu bagaikan menara gading, matamu bagaikan telaga di Hesybon, dekat pintu gerbang Batrabim; hidungmu seperti menara di gunung Libanon, yang menghadap ke kota Damsyik.
7:5 Kepalamu seperti bukit Karmel, rambut kepalamu merah lembayung; seorang raja tertawan dalam kepang-kepangnya.
7:6 Betapa cantik, betapa jelita engkau, hai tercinta di antara segala yang disenangi.
7:7 Sosok tubuhmu seumpama pohon korma dan buah dadamu gugusannya.
7:8 Kataku: "Aku ingin memanjat pohon korma itu dan memegang gugusan-gugusannya Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur dan nafas hidungmu seperti buah apel.
7:9 Kata-katamu manis bagaikan anggur!" Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur!
Ayat-ayat diatas mengkisahkan tentang hal-hal yang bersifat porno, cabul dan kegiatan sexsual secara terang-terangan. Mungkin para pemalsu Injil (Paulus dan kawan-kawan) pada masa itu, lupa memperhitungkan bahwa dizaman modern Injil juga dapat diakses oleh anak-anak dibawah umur. Berbeda ketika zaman Yesus, ahli kitab sangat terbatas dan orang-orang yang bisa baca-tulis pun sangat minim, sehingga dapat dipastikan anak-anak dibawah umur pada masa itu belum bisa membaca-tulis. Mustahil, ayat-ayat diatas adalah firman Tuhan. Tidak mungkin Tuhan bisa berbuat serendah itu dengan firman-firman yang dapat merusak moralitas manusia.
Kemudian, mari kita melihat pendekatan melalui ajaran Islam. Didalam kitab suci umat Islam “Al-Qur’an” tidak dapat ditemukan satupun ayat-ayat seperti didalam Injil yang kita bahas diatas. Al-Qur’an menerangkan tentang sexsual dan hal-hal yang berhubungan dengan wanita dengan bahasa yang sangat santun. Al-Qur’an dapat dibaca oleh semua usia, bahkan anak-anak sekalipun, hal ini dapat dibuktikan, seperti bagaimana Al-Qur’an mengatakan tentang hubungan suami-istri.
Allah SWT berfirman, “Istri-istrimu adalah tempat/tanah bercocok tanammu, datangilah ia dari arah manapun yang kalian kehendaki.” QS. Al-Baqarah (2:223)
Terkait dengan ayat 233 Surah Al-Baqarah diatas, Imam Nawawi menjelaskan, “Ayat tersebut menunjukan diperbolehkannya menyetubuhi wanita dari depan atau belakang, dengan cara menindih atau bertelungkup. Adapun menyetubuhi melalui dubur tidak diperbolehkan, karena itu bukan lokasi bercocok tanam.” Bercocok tanam yang dimaksud adalah berketurunan.
Dalam pengertian yang lebih jauh, ayat di atas menunjuk bahwa seorang suami memiliki tanggung jawab terhadap “ladang” yang diamanati oleh Allah. Sehingga ladang tersebut perlu diberi pupuk, dicangkul, disiram dan disayang agar tetap subur. Dengan demikian, pada titik inilah hubungan suami istri dalam sebuah perkawinan lebih bermakna ibadah. Dimensi ibadah ini pula yang membawa substansi pada keikhlasan masing-masing pihak tanpa adanya pemaksaan terhadap pasangan di dalam melakukan hubungan seksual.
Perspektif al-qur’an di atas, menunjukkan bahwa hubungan seksual suami-istri dalam perkawinan memberikan arahan dan cara yang lebih manusiawi. Sebagaimana tercermin dari tiap kalimat melalui pilihan kata-kata yang dipakai Al-qur’an.
Diceritakan di dalamnya penyimpangan seksual yang sangat berbahaya bagi perkembangan psikologis bila dibaca oleh anak-anak di bawah umur. Ada kalimat-kalimat yang sangat cabul dengan menyebut buah dada, buah zakar, menjamah-jamah, memegang-megang, birahi, dan lain-lain.
1. Yehezkiel 23: 1-21, ayat-ayat jorok tentang seksual.
23:17 Maka orang Babel datang kepadanya menikmati tempat tidur percintaan dan menajiskan dia dengan persundalan mereka; Sesudah ia menjadi najis oleh mereka, ia meronta dari mereka.
23:20 Ia berahi kepada kawan-kawannya bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan zakarnya seperti zakar kuda.
23:21 Engkau menginginkan kemesuman masa mudamu, waktu orang mesir memegang-megang dadamu dan menjamah-jamah susu kegadisanmu." (yehezkiel 23:1-21)
2. Yehezkiel 16: 22-38, ayat porno yang bugil-bugil.
Yeh. 16:7 dan jadilah besar seperti tumbuh-tumbuhan di ladang! Engkau menjadi besar dan sudah cukup umur, bahkan sudah sampai pada masa mudamu. Maka buah dadamu sudah montok, rambutmu sudah tumbuh, tetapi engkau dalam keadaan telanjang bugil.
Yeh. 16:22 Dalam segala perbuatan-perbuatanmu yang keji dan persundalanmu itu engkau tidak teringat lagi kepada masa mudamu, waktu engkau telanjang bugil sambil menendang-nendang dengan kakimu dalam lumuran darahmu.
Yeh. 16:39 Aku akan menyerahkan engkau di dalam tangan mereka dan mereka akan meruntuhkan tempatmu yang tinggi dan merusakkan bukit-bukitmu, mereka akan menelanjangi engkau, akan merampas perhiasan-perhiasanmu dan membiarkan engkau telanjang bugil.
Yeh. 23:29 Mereka akan memperlakukan engkau dengan kebencian dan akan merampas segala hasil jerih payahmu dan meninggalkan engkau telanjang bugil, sehingga aurat persundalanmu kelihatan. Kemesumanmu dan persundalanmu.
3. Ulangan 23: 1-2, Tuhan menyebut "Buah Pelir".
23:1 "Orang yang hancur buah pelirnya atau yang terpotong kemaluannya, janganlah masuk jemaah Tuhan.
4. Hosa 3: 1, nabi Hosea disuruh Tuhan untuk mencintai perempuan yang suka bersundal (pelacur) dan berzinah. Jika benar bahwa Tuhan pernah menyuruh nabi-Nya untuk mencintai pelacur, semua laki-laki akan rebutan menjadi nabi. Dan, semua wanita akan rebutan untuk menjadi pelacur, supaya dicintai oleh nabi Allah.
5. Kidung agung 4:1-9
7:1 Betapa indah langkah-langkahmu dengan sandal-sandal itu, puteri yang berwatak luhur! Lengkung pinggangmu bagaikan perhiasan, karya tangan seniman.
7:2 Pusarmu seperti cawan yang bulat, yang tak kekurangan anggur campur. Perutmu timbunan gandum, berpagar bunga-bunga bakung.
7:3 Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak kembar kijang.
7:4 Lehermu bagaikan menara gading, matamu bagaikan telaga di Hesybon, dekat pintu gerbang Batrabim; hidungmu seperti menara di gunung Libanon, yang menghadap ke kota Damsyik.
7:5 Kepalamu seperti bukit Karmel, rambut kepalamu merah lembayung; seorang raja tertawan dalam kepang-kepangnya.
7:6 Betapa cantik, betapa jelita engkau, hai tercinta di antara segala yang disenangi.
7:7 Sosok tubuhmu seumpama pohon korma dan buah dadamu gugusannya.
7:8 Kataku: "Aku ingin memanjat pohon korma itu dan memegang gugusan-gugusannya Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur dan nafas hidungmu seperti buah apel.
7:9 Kata-katamu manis bagaikan anggur!" Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur!
Ayat-ayat diatas mengkisahkan tentang hal-hal yang bersifat porno, cabul dan kegiatan sexsual secara terang-terangan. Mungkin para pemalsu Injil (Paulus dan kawan-kawan) pada masa itu, lupa memperhitungkan bahwa dizaman modern Injil juga dapat diakses oleh anak-anak dibawah umur. Berbeda ketika zaman Yesus, ahli kitab sangat terbatas dan orang-orang yang bisa baca-tulis pun sangat minim, sehingga dapat dipastikan anak-anak dibawah umur pada masa itu belum bisa membaca-tulis. Mustahil, ayat-ayat diatas adalah firman Tuhan. Tidak mungkin Tuhan bisa berbuat serendah itu dengan firman-firman yang dapat merusak moralitas manusia.
Kemudian, mari kita melihat pendekatan melalui ajaran Islam. Didalam kitab suci umat Islam “Al-Qur’an” tidak dapat ditemukan satupun ayat-ayat seperti didalam Injil yang kita bahas diatas. Al-Qur’an menerangkan tentang sexsual dan hal-hal yang berhubungan dengan wanita dengan bahasa yang sangat santun. Al-Qur’an dapat dibaca oleh semua usia, bahkan anak-anak sekalipun, hal ini dapat dibuktikan, seperti bagaimana Al-Qur’an mengatakan tentang hubungan suami-istri.
Allah SWT berfirman, “Istri-istrimu adalah tempat/tanah bercocok tanammu, datangilah ia dari arah manapun yang kalian kehendaki.” QS. Al-Baqarah (2:223)
Terkait dengan ayat 233 Surah Al-Baqarah diatas, Imam Nawawi menjelaskan, “Ayat tersebut menunjukan diperbolehkannya menyetubuhi wanita dari depan atau belakang, dengan cara menindih atau bertelungkup. Adapun menyetubuhi melalui dubur tidak diperbolehkan, karena itu bukan lokasi bercocok tanam.” Bercocok tanam yang dimaksud adalah berketurunan.
Dalam pengertian yang lebih jauh, ayat di atas menunjuk bahwa seorang suami memiliki tanggung jawab terhadap “ladang” yang diamanati oleh Allah. Sehingga ladang tersebut perlu diberi pupuk, dicangkul, disiram dan disayang agar tetap subur. Dengan demikian, pada titik inilah hubungan suami istri dalam sebuah perkawinan lebih bermakna ibadah. Dimensi ibadah ini pula yang membawa substansi pada keikhlasan masing-masing pihak tanpa adanya pemaksaan terhadap pasangan di dalam melakukan hubungan seksual.
Perspektif al-qur’an di atas, menunjukkan bahwa hubungan seksual suami-istri dalam perkawinan memberikan arahan dan cara yang lebih manusiawi. Sebagaimana tercermin dari tiap kalimat melalui pilihan kata-kata yang dipakai Al-qur’an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar