Selasa, 19 Juli 2011

Tentang Adidas


Kali ini, saya akan menceritakan pengalaman saya pribadi tentang sepatu baru saya yang mungkin mengandung unsur misteri, Merek sepatu saya mungkin sudah anda ketahui, karena merek ini sudah sangat terkenal. Ya, seperti Judul di atas, sepatu itu adalah Adidas. Tepatnya Adidas Top Ten.

Tiga hari yang lalu, Saya sedang berada di toko sepatu untuk mencari sepatu sport, dan saya pun memutuskan untuk membeli sepatu bermerek Adidas, karena teman saya bilang kalau Adidas itu awet. Saya pun membelinya, setelah mengukur sepatu itu cukup di kaki saya, saya pun membayarnya dan langsung pulang.

Sesampainya di rumah, saya baru menyadari, mungkin karena saya terlalu terburu-buru saya tidak sadar kalau logo sepatu tersebut memiliki unsur satanic. Ini dia sepatu saya:

Bisa lihat logonya ? Kalau tidak bisa, saya beri hasil zoom in nya.

Logo itu mengingatkan saya pada ini :

Yang tidak lain dan tidak bukan adalah kepala Baphomet (iblis yang dipuja oleh kaum satanism).

Langsung saya membuka Google untuk mengetahui benar atau tidak, ada konspirasi di balik ini. Dan saya pun menemukan artikel yang berkaitan dengan cerita saya tentang Adidas.:

Bola Jabulani
Jabulani. Itulah nama bola resmi Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan (Afsel). Pertama kali dirilis saat drawing di Cape Town, Afsel, Jumat (4/12). Corak berwarna dipertahankan Adidas untuk bola Piala Dunia 2010. Sejak Piala Dunia 1998 di Prancis, Adidas memang mendesain bola dengan warna lebih ngejreng. Bagi orang yang memerhatikan sekilas, Jabulani mungkin hanya memiliki warna putih dengan perpaduan hitam dan kuning. Tapi, jika diperhatikan lebih detail, Jabulani memiliki sebelas warna, mulai merah, hijau muda, dsb.
Mengapa sebelas warna? Itu tak lain melambangkan sebelas bahasa dan sebelas komunitas di Afsel. Sebelas warna dalam Jabulani sekaligus mengacu jumlah pemain dalam satu tim sepak bola. Sebagai official match balls Piala Dunia sejak 1970, Adidas selalu mendesain bola sesuai dengan citra tuan rumah. Jabulani pun merefleksikan citra Afsel.

Nama “JABULANI” berasal dari bahasa asli Zulu, salah satu bahasa resmi sebelas Republik Afrika Selatan, yang dituturkan oleh hampir 25% dari populasi. Secara harfiah diterjemahkan, “JABULANI” berarti “Perayaan” atau “untuk merayakan”. Sepak bola adalah gairah yang menyatukan dunia. Nama dari pertandingan bola baru tepat membayar upeti kepada perayaan fans internasional sepak bola yang penuh gairah akan menikmati di Afrika Selatan musim panas mendatang.

Benarkah demikian?
Ada banyak kecurigaan bahwa Jabulani menyembunyikan kata yang sebenarnya yaitu Jahbulon. Ini mengingat bentuk panel bola Jabulani yang serupa dengan simbol Jahbulon.
Hal ini boleh saja dibantah, akan tetapi mengapa FIFA bersikeras menggunakan bola yang dikatakan tidak enak oleh sebagian besar pemain bola yang pernah mencobanya?

Berikut ini adalah arti Jahbulon dalam perbendaharaan Yahudi.
  • Jah berasal dari bahasa Kaldea artinya ‘Tuhan’ dan di dalam bahasa Yahudi berarti ‘kehendak Tuhan yang tidak terbatas kehendak-Nya’. Kata jah menunjukkan kekuatan yang nyata, harapan masa depan, dan sifat abadi (external existence of the most high).
  • Bul berasal dari bahasa Syiria artinya ‘Tuhan yang mutlak disembah karena mempunyai kekuatan dalam segala hal’.
  • On diambil dari kebiasaan masyarakat Mesir kuno, yang artinya ‘bapak kami yang berada di surga’. Sehingga gabungan dari ketiga komponen bahasa tersebut, Jah-bul-on adalah ‘Tuhan yang Mahakuasa dalam segala hal, yang patut disembah karena kekuasaannya tersebut’.
Akan tetapi, ditafsirkan pula bahwa jah artinya ‘Yahweh’. Bul berasal dari ‘baal’ dan on mempunyai makna sama dengan Osiris (dewa Mesir kuno) bapak dari Horus. Jadi, Jahbulon adalah gabungan kata antara: yahweh, baal, dan Osiris yang juga merupakan kekuatan dari Tuhan Jehovah.

Apakah ada konspirasi antara Jabulani, piala Dunia dan Zionisme ?
Sepak bola ternyata kini telah menjadi salah satu alat pengkafiran bagi Dajjal. dalam rencananya untuk membangun suatu dunia baru (New World Order), dia memanfaatkan situasi ini dengan menyisipkan hal-hal yang bersifat simbolis dalam perhelatan akbar sepak bola sejak beberapa tahun lalu, tetapi menjadi semakin jelas di tahun ini.
Simbolis apa yang tersembunyi?
  • Awal mulainya World Cup adalah 6/11/2010 (11 = 6 + 1 + 1 + 2 + 0 + 1 + 0) yang menggambarkan 2 tiang freemason.
  • FIFA memilih Afrika sebagai tuan rumah 18 tahun setelah runtuhnya Apartheid tahun 1992 (18 = 6 + 6 + 6), dan 666 sering dikaitkan dengan angka setan.
  • Bola digambarkan dalam 11 warna yang mewakili 11 bahasa, 11 bangsa.
Kita tentunya tidak mudah percaya pada hal seperti itu, akan tetapi kode memang digunakan oleh musuh-musuh Allah untuk memberikan isyarat.
Bola ini dibuat dan didesain khusus oleh Adidas. Nama Jabulani diambil dari bahasa Bantu, salah satu dari 11 bahasa resmi di Afrika Selatan (Afsel), tuan rumah Piala Dunia 2010. Arti dari Jabulani kurang lebih “untuk merayakan”.
Makna angka 11 menjadi salah satu inspirasi pembuatan bola tersebut. Kebetulan, di Afsel ada 11 suku dan 11 bahasa resmi. Selain itu, angka 11 merupakan jumlah pemain dalam setiap tim. Maka, desain bola ini tak jauh-jauh dari filosofi angka tersebut.
Maka, bola itu memiliki 11 warna. Warna-warna cerah penuh semangat dari Afsel sangat dominan dalam bola tersebut.Tetapi 11 juga menggambarkan 2 tiang dalam freemason.
Ada gambar segitiga yang terispirasi dari figur luar Stadion Johannesburg’s Soccer City. Masing-masing elemen desain tersebut menampilkan warna cerah Afsel.
Respons positif ditunjukkan para pemain terhadap Jabulani. Michael Ballack, kapten timnas Jerman sekaligus ikon Adidas, misalnya. ‘’Tepat sasaran. Itulah kesan pertama saya ketika menendangnya. Bola mengarah sesuai dengan keinginan saya,’’ tutur Ballack. Tapi ironisnya Michael Ballack sendiri tidak pernah bermain di piala dunia,.

Jabulani merupakan bola ke-11 Adidas yang dipakai untuk Piala Dunia.

Horus dan simbol pada Piala Dunia 2010
Ra adalah matahari dewa Mesir kuno. Oleh Dinasti Kelima dia telah menjadi dewa utama dalam agama Mesir kuno, diidentifikasi terutama dengan matahari tengah hari. Arti nama ini tidak pasti, namun diperkirakan bahwa jika tidak berarti ‘matahari’ itu mungkin merupakan varian dari atau berhubungan dengan kata-kata yang berarti ‘penciptaan’
Pusat pemujaan untuk Ra adalah Heliopolis (disebut Inun, “Tempat Pilar”, di Mesir), di mana ia diidentifikasikan dengan dewa matahari Atum. Melalui Atum, atau sebagai Atum-Ra ia juga dianggap sebagai yang pertama merupakan asal usul Ennead, yang terdiri dari Shu dan Tefnut, Geb dan Nut, Osiris, Set, Isis dan Nephthys.
Di masa dinasti Mesir yang berikutnya, Ra bergabung dengan dewa Horus, sebagai Re-Horakhty (“Ra, Horus dari Dua Horizons”). Dia oleh orang Mesir dipercaya untuk memerintah di semua bagian dunia yang diciptakan baik langit, bumi, dan dunia bawah. Makhluk ini dikaitkan dengan elang atau rajawali. Ketika di kerajaan baru berikutnya Amun menjadi dewa utama, maka ia melebur dengan Ra sebagai Amun-Ra.
Jadi Ra, Horus, dan Amun Ra adalah makhluk yang sama dan tampaknya ia menjadi pusat pemujaan di Piala Dunia 2010.

Ra dan Mata Horus dan Dajjal
Dajjal dikatakan dalam banyak hadits nabi sebagai bermata satu. Dajjal sendiri memang menggunakan simbol mata Horus dan mengubahnya menjadi simbol mata di atas piramid.

Believe It or Not ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar