Sabtu, 24 Maret 2012

Kode Alkitab, benarkah?

Apakah kode di alkitab itu benar?
Manusia menyukai pola seperti seekor lumba-lumba di awan, wajah Yesus pada keripik kentang, dan bahkan seraut wajah di permukaan Mars. Di dalam buku terlaris tahun 1997, The Bible Code, Michael Drosnin mengklaim bahwa setiap orang dapat membaca masa depan melalui alkitab dengan menggunakan kode matematis sederhana. Kitab Injil mengacu kepada beberapa buku dari kitab Yahudi, seperti Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Yesaya, dan ulangan. Kode ini sungguh sangat sederhana. Mulailah dengan huruf apa saja di kejadian, lompati tiga huruf, catat huruf ke-4, lompati tiga huruf lagi, catat huruf ke-8, dan seterusnya. (Para ahli matematika menyebutnya sebagai “kode lompatan”.) Lakukan terus hingga kata-kata yang Anda kenal mucul secara misterius. Jika melompati tiga huruf tidak menghasilkan kata-kata yang bagus, cobalah lompati empat, atau lima, atau berapa pun yang Anda suka.
Drosnin menerapkan berbagai panjang lompatan huruf (“kode alkitab”nya) pada kitab Taurat. Ia mengklaim telah menemukan ramalan pembunuhan Presiden Amerika  John Kennedy, Robert Kennedy, dan mantan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin. Ia juga menemukan ramalan tentang bom di Oklahoma City, kemunculan Hitler, dan kejadian-kejadian penting di abad ke-20. Bayangkan! Untuk menghasilkan nama RABIN, ia melompati 4.771 huruf dalam satu waktu.
Drosnin bukanlah orang pertama yang menyelediki fenomena ini. Masalah “kode Alkitab” ini telah ada sejak lama dengan adanya Kaballah, mistisme Yahudi yang hanya dipahami orang-orang tertentu saja pada abad ke-12. Pada tahun 1994, Eliyahu Rips (seorang Matematika Israel) melaporkan untuk jurnal Statistical science bahwa jika Anda menggunakan suatu kode lompatan, Anda akan menemukan banyak kata yang Anda kenal di dalam Kejadian. Pada tahun 1995, Grant Jeffrey dan Yacov Rambsel menulis The Signature of God, di mana mereka melompati 20 huruf di dalam kitab Yesaya dan menemukan frasa, “ Yeshua (Yesus) adalah nama saya”.
Bagaimana mungkin kode sederhana tersebut meramalkan masa depan yang lebih baik?
Pertama, kode ini mempunyai tingkat kesuksesan yang tinggi dalam “memprakirakan” kejadian-kejadian setelah itu terjadi, dan yang telah ada di buka sejarah. Pada tahun 1997, Drosnin memprediksi dunia kiamat pada tahun 2000, atau mungkin 2006, atau mungkin setelah tahun 2006, atau mungkin tidak pernah terjadi. Ia melengkapi setiap pendapatnya dengan prediksi yang lengkap, dan menjamin bahwa kejadian itu akan menjadi kenyataan. Bagaimanapun juga, salah satu “prediksi”nya yang menjadi kenyataan adalah pembunuhan Rabin.
Keduan, bahasa Yahudi, ketika ditulis, biasanya mengabaikan huruf hidup yang diucapkan dengan tidak jelas, sehingga harus ditambahkan sendiri. Maka, nama Yahudi dapat dituliskan dengan berbagai cara, yang menambah peluang sukses.
Ketiga, kode ini berhasil ditemukan di dalam semua buku, tidak hanya dalam kitab Taurat. Professor Brendan McKay, seorang ahli Matematika dari Australian National University, menulis tentang hal ini di surat kabar, “The Bible Code: Fact or Fraud” (Kode Alkitab: Fakta atau tipuan). Mc Kay menyatakan bahwa tekhik Drosnin terlalu luas sehingga ia dapat menemukan “pesan yang bersifat ramalan” pada setiap buku. Drosnin, dalam wawancara dengan  Newsweek,menantang: “Jika para pengkritik saya menemukan pesan tentang pembunuhan seorang perdana menteri di buku Moby Dick, saya akan memercayai mereka “. Jadi, McKay mencoba kode lompatan pda Moby Dick. Ia menemukan banyak pembunuhan terkenal dalam novel itu, termasuk Yitzak Rabin, John Kennedy, Martin Luther King Jr., dan Trotsky.
Ketika McKay mencoba kode lompatan pada karya Tolstoy, war and peace, ia menemukan 59 kata yang berhubungan dengan festival Hanukkah Yahudi. Dan, Dr.Rips, yang tulisannya pada tahun 1994 menginspirasi Drosnin untuk menulis kode Alkitab, menulis, “Saya tidak mendukung Mr. Drosnin membuat kode tersebut, atau kesimpulan yang ia hasilkan.”
Jika Anda ingin mencobanya sendiri, bukalah situs jejaring Jeff Raskin (www.jefraskin.com/forjef2/jefweb-compiled/published/bible_hoax.html) dan masukka teks apapun yang Anda suka (Yellow Pages atau white pages, atau buku paling laris terbaru) ke dalam kodenya, dan lihatlah, Anda juga dapat memprakirakan masa lalu dengan baik.
KEBOHONGAN DAN STATISTIK
Kutipan ini, sering dihubungkan dengan Mark Twain, “Ada kebohongan, kebohongan terkutuk, dan statistik”, menggambarkan kode Alkitab dengan baik sekali.
Tulisan asli Rips pada tahun 1994 dipublikasikan dalam jurnal peer-reviewed, statistical science. Peer reviewed biasanya berarti tulisan tersebut telah diperiksa dan ditejui ole beberapa ahli dalam masalah tertentu yang tidak disebutkan namanya, sebelum dipublikasikan. Meskipun Statistical science merupakan peer reviewed, namun itu adalah jurnal yang cemerlang dan menarik. Para juri meneliti hasil yang mengherankan dari tulisan Rips, nama-nama bermunculan secara acak, semuanya sering muncul, namun tidak dapat benar-benar memahami alasannya. Dengan semangat eksplorasi imiah, mereka menawarkan tulisan tersebut kepada para pembaca sebagai “puzzle yang menantang”. Memang perlu beberapa tahun  sebelum McKay dan koleganya menemukan kekurangan pada tulisan Rips. Mereka menemukan lebih banyak kekurangan lagi dalam buku Drosnin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar