Rabu, 17 Agustus 2011

Hubungan Angka 13 dengan Richard Wagner

Sang Mega star komponis Jerman,Richard Wagner senantiasa dirundung angka 13! Jumlah huruf nama Richard Wagner sendiri sudah 13,dilahirkan pada tahun 1813,yang apabila dijumlah juga menjadi 13. Penampilan perdana Wagner di depan publik terjadi pada tahun 1831,yang lagi-lagi berjumlah 13 jika dijumlahkan!
          Salah satu opera akbarnya,Tannhaeusser,dirampungkan 13 April 1845,lalu dipergelarperdanakan di Paris tanggal 13 Maret 1861 (1 x 8 +6 – 1=13)!! Tanggal 13 Agustus 1876 (7 + 6=13) pertama kali Wagner mulai mempergelarkan mega-sikius “Ring of The Nibelungen”. Wagner sempat  diangkat menjadi direktur Teater  Riga yang resmi dibuka pada tanggal 13 September. Opera maha karya Wagner seluruhnya berjumlah 13.
         Karena alasan politis, Wagner meninggalkan tanah airnya selama 13 tahun, dan meninggal dunia pada tanggal 13 Februari 1883, yang kebetulan merupakan tahun ke-13 berdirinya Federasi Jerman baru.
         Oleh karena itu,tidak bisa dikatakan bahwa semasa hidup Richard Wagner,yang kini disejajarkan dengan Bach,Beethoven,atau Brahms,senantiasa dirundung sial belaka.

Legenda Gloomy Sunday, Lagu Pembawa Kematian

Gloomy Sunday, terkenal sebagai lagu bunuh diri .Setelah mendengar lagu tersebut, siapapun yang mendengarnya akan merasa ingin mengakhiri hidupnya. Ada apa sebenarnya dibalik lagu ini...?


Gloomy Sunday
Lagu Gloomy Sunday yang judul aslinya Szomorú Vasárnap atau dalam bahasa Indonesianya Minggu Yang Kelam tercipta pada tahun 1933 dan merupakan karya dari seorang komposer dan pemain piano autodidak dari Budapest, Hungaria, bernama Rezső Seress. Lagu ini terkenal sebagai lagu pengiring kematian pada era itu, karena banyak yang telah menjadi korban bunuh diri karena seolah-olah terhipnotis setelah mendengar lagu tersebut. Rezső Seress sang penciptanya juga meninggal akibat bunuh diri pada tahun 1968.

Rezső Seress


Rezső Seress diberitakan bunuh diri pada tahun 1968 di hari Minggu dengan meloncati jendela apartemen dari tempat tinggalnya. Dikatakan, Rezső Seress bunuh diri karena menyadari bahwa setelah Gloomy Sunday meledak jadi hit pertamanya di berbagai negara, dia berpikir bahwa dia tidak akan pernah lagi bisa menciptakan hit seperti itu untuk yang kedua kalinya. Makanya dia berniat untuk mengakhiri hidupnya. Apakah ada alasan lain dibalik kematiannya...? Who knows....?
Lagu ini telah diterjemahkan kedalam beberapa bahasa seperti Bahasa Inggris, Perancis, Finlandia, dan Spanyol, dan telah dirilis dalam 7 versi oleh 56 penyanyi yang berbeda termasuk diantaranya versi Heather Nova, Bjork, Ray Charles, Sarah Brightman dan Sinead O’Connor, versi Billie Holliday-lah yang membuat lagu ini sangat terkenal dan pada akhirnya menjadi versi standard interpretasi Gloomy Sunday, yang liriknya dibawah ini.

Sunday is gloomy,
My hours are slumberless
Dearest the shadows
I live with are numberless
Little white flowers
Will never awaken you
Not where the black coaches
Sorrow has taken you
Angels have no thoughts
Of ever returning you
Wouldn’t they be angry
If I thought of joining you?

Gloomy sunday
Gloomy is sunday
With shadows I spend it all
My heart and I have decided
To end it all
Soon there’ll be candles and prayers
That are said I know
But let them not weep
Let them know
That I’m glad to go
Death is no dream
For in death I’m caressi’n you
With the last breath of my soul
I’ll be blessin’ you

Gloomy sunday
Dreaming
I was only dreaming
I wake and I find you asleep
In the deep of my heart here
Darling I hope
That my dream never haunted you
My heart is tellin’ you
How much I wanted you
Gloomy sunday
(“Gloomy Sunday” performed by Billie Holliday)

Lagu Gloomy Sunday ini sebenarnya merupakan soundtrack dari sebuah film yang cukup populer. Filmnya berjudul sama dengan judul lagu soundtracknya, yaitu film yang menceritakan tentang sebuah hubungan segitiga seorang wanita pemilik restaurant di Hungaria. Dalam film Gloomy Sunday tersebut juga diceritakan tentang beberapa kasus bunuh diri yang diakibatkan oleh lagu ini.

Di tahun 1997, Billy Mackenzie penyanyi yang merekam lagu Gloomy Sunday di tahun 1982 juga mati bunuh diri di dekat rumah ayahnya.
Bahkan, katanya apabila lagu Gloomy Sunday ini dimainkan tanpa lirik (suara penyanyi) atau hanya berupa instrumental saja maka pendengarnya akan tertidur berat dan mengalami mimpi buruk yang kelihatan nyata sekali.
Di negeri asalnya sendiri, Hungaria, lagu ini dilarang keras untuk beredar karena telah meyebabkan meningkatnya gelombang bunuh diri di Negara tersebut.
Lagu gloomy sunday sendiri hilang dari peredaran dan menjadi terlupakan, semenjak adanya perang adolf hitler di tahun 1930-an, lagu ini dimusnahkan, dan versi aslinya sudah tidak ada lagi, mengingat banyak yang telah menjadi korban dari lagu ini. Dalam siaran Radio BBC lagu tersebut dilarang keras untuk diudarakan.

Apakah ada hubungan antara lagu / musik sehingga dapat mempengaruhi otak manusia?

MUSE vs illuminati : Pesan Rahasia dibalik video klip dan cover album

 KALIAN pasti tau video klip supermassive blackholenya MUSE, yang rada abstrak tapi elegan..nah cekidot penampakan berikut ini

mata burung hantu diatas dominic..burung hantu? kenapa mesti burung hantu?


karena burung hantu adalah simbol kebijaksanaan bagi kaum illuminati, dia bisa melihat dan mengawasi dalam gelap sementara kita tidak, intinya gerak gerik kita akan selalu "dimonitor" oleh mereka

patung burung hantu raksasa, simbol pemujaan anggota Bohemian Grove


simbol perkumpulan Bohemian grove.
anggotanya bohemian grove juga bukan sembarang orang.. mereka bisa dari kalangan pejabat militer, pebisnis tajir sampe presiden2 kaya richard nixon, ronald reagan, bill clinton, bush



illustrasi perkumpulan rahasia

kembali ke video klip Muse..


cekidot gan pria gendut dengan kostum burung hantu duduk diatas kursi singgasana...udah jelas dong melambangkan apa kalo orang gendut diatas singgasana...
next..wanita bermata satu membaca buku...dan diatasnya ada ornamen matahari


mata satu adalah simbol eye of the providence/ mata sang arsitek, dan matahari diatas adalah simbol pencerahan bagi kaum iiluminati..membaca buku melambangkan bahwa mereka adalah orang2 yang "cerdas, jenius"


ni simbolnya gan.
next....Fox channel



stasiun TV fox adalah stasiun tv milik illuminati yang kerjaanya ngibulin rakyat amrik dengan filterisasi informasi, pembentukan opini dan persepsi publik...sama kaya stasiun TV kita yang hobi banget ngangkat tema telorisme..
Spoiler for Supermassive Blackhole:
Download:
FLVMP43GP


Next..Video Klip Invincible

penampakan the eye of horus


Horus dewa mesir..simbol illuminati


Muse masuk gerbang dengan simbol Illuminati..buat agan yang pernah nonton video klipnya pasti nangkep maksudnya mulai dari zaman piramid mesir, tentara romawi, perang dunia, sampe serangan 11 september ada campur tangan "mereka"...
Spoiler for Video Invincible:
Download:
FLVMP43GP


2.Pesan tersembunyi di Cover album Blackhole and Revelations



ada 4 orang botak ngumpul dan 4 kuda kecil di meja = 4 horsemen of the apocalypse.

gimana gan mudah2an ga bosen bacanya..sebagai sesama pecinta MUSE silahkan dirate..dan berbanggalah bahwa band pujaan kita ga sekedar genjrang - genjreng tapi ngajak kita membuka mata bahwa dunia ini telah dikondisikan sedemikian rupa oleh para elite yang tidak tersentuh.

Hidoep MUSE dan lawan NWO!!



update

Wah ternyata banyak yang salah persepsi apakah Muse itu pro atau kontra dengan illuminati, mohon maaf kalo bahasa penyampaianya TS kurang dimengerti

Ane juga baru nyadar kalo ada tema yang aneh di tiap album dan liriknya Muse. kaya ada semacem pesan yang dienkripsi dan bisa dipersepsikan berbeda-beda tergantung dari pemahaman kita sendiri.

Tema di album OOS = anti Christ, futurisme, luar angkasa
Tema di album Absolution = anti religion, kiamat, perang irak, illuminati
Tema di Blackhole and Revelation = anti religion, anti NWO, anti perang irak, 11 september ngibul, illuminati
Tema di album Resistance = anti NWO, perlawanan pada Big Brother

1.Interview dengan Matt tentang makna lagu Deadstar di album Hullabaloo (sumber: musewiki.org)

Wartawan : Tell us about the new single dead star, was it inspired by space?
Matt : No, yes, kind of. Let me think, I sort of got into that kind of thing, looking into space and all that - bit embarrassing, really. I'm a bit of a Star Trek fan in secret, but don't tell anyone (laughs). The song is about, let me think, it kind of how everyone reacted to the 11 september thing. We were in Boston at the time, we got stuck there, and that's when we recorded those songs. So, in some ways, the lyrics are a little bit about the hysteria around that time and how people were really quick to point fingers at everyone else when they should have pointed fingers at themselves.
intinya pas kejadian 11 september Matt bilang begitu cepatnya media Amerika menunjuk jari / ke osama bin laden dan dunia islam sebagai teroris…tanpa mau mengintrospeksi diri, apa yang telah Amerika perbuat di kawasan timur tengah dan seluruh dunia. (opini TS lho..mudah2an interpretasinya bener)

2.Tema illuminati pada album Absolution ada dilagu “Rules by Secrecy” lagu ini terinspirasi dari buku tentang gerakan freemason dan illuminati karya Jimm Marrs



pada lirik lagu ini ada kalimat “You’re working so hard but you’ll never in charge (kau bekerja begitu keras tapi kau tak pernah ada diatas/memimpin = strata piramid), your death creates success rebuild and suppress ("
dengan judul yang sama. kematianmu menciptakan kesuksesan, membangun kembali dan menekan” = 3000 nyawa di WTC menghasilkan limpahan minyak dan ladang opium bernilai jutaan dolar di Irak dan Afghanistan, dan pemerintahan boneka pun dibangun kembali oleh Amrik di 2 negeri yang kacau balau itu)

3.Di lagu Supermassive Blackhole, lirik : “I thought I was a fool for no-one
Oh baby I'm a fool for you, you’re the Queen of the superficial how long before you tell the truth
” =
merasa ketipu oleh propaganda Amrik tentang “perang melawan terrorisme” dan meminta kebenaran

Glacier melting in the dead of night and the superstar sucked in to the supermassive” (
superstar = sang adi daya Amerika)

4.Tema illuminati di album Blackholes and Revelation ada di lagu City of Delusion, perhatiin lirik “ Can I believe when I don’t trust all your theories turn to dust (
teori versi pemerintah Amerika tentang runtuhnya gedung kembar adalah karena bahan bakar jet yang melumerkan fondasi gedung? Bullsh*t teori yang lemah secara ilmiah), I choose to hide from the ALL SEEING EYE….(bingo!)

5.Pada album Resistance, di lirik lagu Uprising udah jelas2 disitu Muse ngajakin perlawanan ke Big Brother

rise up and take the power back its time for the fat cats had a heart attack you know that they’re time coming to an end, we have to unify watch our flag ascend”. (
fat cats= Banker)

(chorus)
They will not Force Us
They will stop Degrading us
They will not Control Us
We will be Victorious


Matt di video klip Uprising, menghancurkan Televisi, menunjukkan ketidakpercayaanya pada tayangan Media yang menyesatkan publik. (keren)



ini dominic dengan kaos piramid illuminati terbalik, simbol perlawanan strata bawah yang selalu ditindas strata atas, disini maksud “memperlihatkan” bukan berarti “mendukung” lho, justru orang2 yang tadinya ga sadar malah jadi sadar kalo “
mereka” itu beneran ada dan nyata



Kaos ini dipake juga di video klip Undisclosed Desire


Ini Matthew lagi berpose dengan aktivis anti perang irak di depan gedung putih (peace sign, no more war!)

Senin, 15 Agustus 2011

101 Selebritis yang Atheis





Berikut adalah 100 Orang terkenal dari seluruh dunia yang Atheis (Tak Bertuhan), apakah salah satunya kini menjadi idola anda? well jika anda tidak suka pada paham Atheis, sebaiknya anda mempertimbangkan lagi untuk mencari idola baru ...................

1. Woody Allen
2. Lance Armstrong
3. Kevin Bacon
4. Björk
5. James Cameron
6. Fidel Castro
7. David Duchovny
8. Alan Cumming
9. Rodney Dangerfield
10. Ani DiFranco
11. Roger Ebert
12. Bret Easton Ellis
13. Jodie Foster
14. Noam Chomsky
15. Sigmund Freud
16. Marlon Brando
17. Kim Jong-il
18. Ricky Gervais
19. Hugh Hefner
20. Mikhail Gorbachev
21. Seth Green
22. Kathy Griffin
23. Che Guevara
24. Ernest Hemingway
25. Eddie Izzard
26. Billy Joel
27. Frida Kahlo
28. Bruce Lee
29. John Lennon
30. Norm Macdonald
31. Bill Maher
32. Barry Manilow
33. Mao Zedong
34. Seth MacFarlane
35. Julianne Moore
36. Rafael Nadal
37. Randy Newman
38. Jack Nicholson
39. George Orwell
40. Barack Obama Sr.
41. Joaquin Phoenix
42. Brad Pitt
43. Daniel Radcliffe
44. Andy Rooney
45. Margaret Sanger
46. Sarah Silverman
47. Joseph Stalin
48. Howard Stern
49. Ted Turner
50. Eddie Vedder
51. Ted Williams
52. Frank Zappa
53. Mark Zuckerberg (Facebook)
54. Charlie Chaplin
55. Jamie Hyneman
56. Angelina Jolie
57. Larry King
58. Stanley Kubrick
59. John Malkovich
60. Helen Mirren
61. Gene Wilder
62. Keanu Reeves
63. Adam Savage
64. Penn & Teller
65. Warren Buffett
66. Liam Gallagher
67. Katharine Hepburn
68. Simone de Beauvoir
69. Richard Dawkins
70. Thomas Edison
71. Harvey Fierstein
72. Janeane Garofalo
73. Jamiroquai
74. Artie Lange
75. Ayn Rand
76. Burt Lancaster
77. Arthur Miller
78. Patton Oswalt
79. Ray Romano
80. Paula Poundstone
81. Diego Rivera
82. Joe Rogan
83. Louis Theroux
84. Jimmy Wales
85. Kurt Vonnegut
86. Virginia Woolf
87. Richard Branson
88. Marlene Dietrich
89. Mark Twain
90. Edgar Allan Poe
91. Andrew Carnegie
92. Marie Curie
93. Diane Keaton
94. Helen Keller
95. Phyllis Diller
96. Larry Flynt
97. Susan B. Anthony
98. Charlie Kaufman
99. William Shatner
100. Billie Joel Armstrong (Greenday)
101. Bill Nye

Opus Supremus..upaya pemasukan Freemasonry ke indonesia

Opus Supremus, Upaya Penyusupan Freemasonry ke Indonesia


Katagori : Untold Story / the X files
Oleh : Redaksi 21 Oct 2005 - 4:30 am

Simak Wawancara dgn Eggi Sudjana Ketua Bidang PolKam Opus Supremus
Licio Gelli, seorang bankir Italia, sahabat tokoh bankir Italia pemilik dan pemimpin tertinggi 'Banco Ambrosiano,' Roberta Calvi, pada tahun 1963 bergabung ke dalam satu Loji Mason Konvensional (sejenis Lions Club atau Rotary Club) pimpinan Giodano Gamberini. Pada tahun-tahun berikutnya, ia mendapat mandat dari Gamberini untuk membentuk satuan tugas guna merekrut orang-orang penting di Italia, dan bahkan akhirnya juga di luar Italia hingga ke negara-negara Amerika Latin.

Maka, berdirilah sebuah organisasi bernama 'P2 Freemason’, yaitu LSM rahasia yang juga dikenal sebagai 'Raggruppamento Gelli'. Sebagaimana yang direncanakan, LSM ini bertugas mencari tokoh-tokoh nasional dan internasional untuk menjadi anggota Freemason.

Sungguh luar biasa, ketika Kardinal Albino Luciani terpilih dalam Sidang Konklave sebagai Paus –yang kemudian memilih nama kepausan Johannes Paulus I – telah terdaftar lebih dari 100 Kardinal, Uskup, dan Pastor Katholik Roma menjadi anggota 'P2Freemason.' Kenapa luar biasa?

Sejak berabad-abad sebelumnya, hukum Gereja 'Codex luris Canonici' yang berlaku di Vatikan menyatakan, bahwa "siapa pun anggota Gereja Katholik Roma yang menjadi anggota Freemason, tanpa kecuali, akan dikucilkan oleh Gereja". Dapat dibayangkan, betapa terkejut dan sedihnya Paus Johannes Paulus I membaca sebuah dokumen yang berisi 121 nama anggota 'P2 Freemason' yang sebagian besar adalah petinggi-petinggi Gereja Katholik Roma. Lalu, siapa sajakah mereka?

Mari kita cermati beberapa tokoh Vatikan yang menjadi anggota 'P2 Freemason' dalam daftar yang dibaca oleh Paus Johannes Paulus I. Pertama adalah Sekretaris Negara Vatikan, Kardinal Villot; lalu Menteri Luar Negeri Vatikan, Mgr.Agostini Casaroli; kemudian Wakil Uskup Agung Roma, Mgr. Ugo Peletti; Direktur Utama Bank Vatikan, Mgr. Paul Marcinkus; Kardinal Baggio; Mgr. Donate de Bonis, dan lain-lain.

Kardinal Villot tercatat sebagai anggota Freemason dengan nama Masonik Jeanni pada sebuah loji di Zurich, tanggal 6 Agustus 1966, dengan Nomor Loji 04/3. Bahkan, Kardinal Baggio telah menjadi anggota Freemason jauh-jauh hari sebelum Villot, yaitu tanggal 14 Agustus 1957, dengan Nomor Loji 35/2640. Tak terkecuali, mantan Sekretaris Paus Paulus VI, Mgr. Pasquale Macchi, tercantum juga dalam daftar itu.

Apa relevansinya kita mengungkap hal itu? Perlu kita ketahui bersama, pada tahun 1984, enam tahun setelah kematian Paus Johannes Paulus I yang dianggap media massa dan masyarakat Eropa sebagai ‘kematian misterius’, David Yallop menerbitkan hasil investigasinya selama tiga tahun menelusuri kematian misterius tersebut. Kesimpulannya adalah, “Paus Johannes Paulus I meninggal karena dibunuh menggunakan racun, dan yang bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut adalah ‘P2 Freemason’. Nama-nama tersangkanya adalah Mgr. Paul Marcinkus, Kardinal Villot, Calvi, Sindona, Kardinal Cody, dan Licio Gelli –yang semuanya adalah anggota ‘P2 Freemason’ dan sebagiannya ‘orang dalam’ Gereja Vatikan.”


Opus Supremus, Apa Itu?

Opus Supremus adalah sebuah LSM berbentuk yayasan yang didirikan oleh beberapa orang asing bersama beberapa orang Indonesia mantan perwira TNI/Polri, ahli hukum, ulama, aktivis organisasi, dan lain-lain. Yayasan yang didirikan di Jakarta ini dibuat di hadapan Notaris Mieske Soeryanto, SH, dengan Nomor Akta 10, pada tanggal 22 Agustus 2001. Didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan Nomor 250/yay/akm/2001.

Ketua Opus Supremus adalah seorang pengusaha perbankan yang bermarkas di Hong Kong, bernama Stanislav Ivanov Velinov. Ia juga mengaku sebagai agen eksklusif pabrik senjata api di China.

Selain Velinov, pendiri lainnya adalah Brigjen (Purn.) Mr. TNI-AL Soegiharto RGM, yang menjabat sebagai Ketua Badan Pengawas; Kolonel (Purn.) TNI-AL Anti Soemardi, yang menjabat Kepala Intelijen; dan mantan perwira Korps Marinir TNI-AL Suyono MK, sebagai Sekretaris Jenderal. Pengurus lainnya adalah Wawas Arles, sebagai Kepala Humas, dan Eggi Sudjana sebagai Ketua Bidang Politik dan Keamanan.

Opus Supremus adalah istilah bahasa Latin, yang diterjemahkan sebagai Supreme Work atau Karya Terbaik atau Amal Soleh.

Opus Supremus dimaksudkan untuk tampil sebagai sebuah LSM anti-terorism, anti-korupsi, dan anti-pencucian uang. Sungguh tujuan mulia, apalagi Opus Supremus bertekad akan menyeret koruptor-koruptor yang lolos dari jerat hukum Indonesia ke Mahkamah Internasional di Den Haag, Negeri Belanda.


Logo Opus Supremus



Logo Opus Supremus sangat mirip dengan logo tradisional Freemasonry, yang dicirikan oleh adanya gambar jangka dengan kaki terbuka dan sebilah mistar siku yang terbuka ke atas, serta lazimnya tertera huruf G di antara dua kaki jangka di atas mistar siku.

Improvisasinya dapat berbagai ragam, antara lain mengganti huruf G dengan segitiga atau piramida (yang merupakan lambang Illuminati) dengan gambar mata satu (yang merupakan lambang Lucifer). Ada juga yang menambahkan sinar matahari seperti halnya pada gambar logo di atas, yang juga melambangkan Lucifer.

Jadi, tak dapat disangkal, bahwa logo Opus Supremus sebenarnya adalah lambang Freemasonry. Bandingkan logos Opus Supremus ini dengan berbagai pola dan improvisasi lambang Freemasonry. Tidak berbeda bukan?

Apakah ini merupakan pertanda lahirnya Loji Freemason Indonesia (Indonesian Freemason Lodge) secara terang-terangan?


Lambang-lambang Freemasonry



1. Lambang Freemasonry klasik yang pertama kali dipakai, berupa tiga pilar.
2. Lambang Freemasonry tradisional dengan berbagai improvisasinya, yang tidak berbeda dari logo Opus Dupremus.
3. Berbagai modifikasi dan improvisasi lambang Freemasonry.
4. Lambang berbagai Loji Masonik (Masonic Lodge) Amerika Serikat.
5. Lambang Freemason beserta mata satu sebagai lambang Lucifer (Dajjal).
6. Lambang Freemason juga dipakai sebagai ornamen pada bross (pin) dan gesper ikat pinggang, yang juga banyak beredar di pasaran aksesoris Indonesia.


Anagram Lambang Freemason Pada Kedua Sisi Lambang Negara Amerika Serikat (The Great Seal of the United States)



Terdapat kemiripan pola dasar dan hubungan struktural antara disains sisi depan (Burung Garuda) dan disains sisi belakang (Piramida Illuminati) The Great Seal dengan lambang tradisional Freemason (Jangka dan Mistar Siku). Anagram ini membentuk bidang segienam (heksagonal) terdiri atas dua segitiga (satu segitiga tegak dan satu segitiga terbalik). Apabila sudut-sudut setiap segitiga dihubungkan, maka terbentuk Bintang Segienam atau Bintang Daud (Star of David), seperti ketigabelas bintang yang terdapat tepat di atas kepala Burung Garuda The Great Seal, yang merupakan lambang identitas Yahudi. Bukankah The Great Seal benar-benar suatu karya disains cerdas dan spektakuler?

Pada sebuah wawancara dengan harian Kompas hari Jum'at, 18 Januari 2002, Velinov mengatakan, "Kami tengah mengumpulkan data yang berkaitan dengan kasus-kasus korupsi di Indonesia. Kami tidak ingin setengah-setengah, makanya harus disiapkan betul-betul sebelum kami ajukan ke Mahkamah International. Sebab, tanpa didukung bukti-bukti yang lengkap dan akurat, akan sia-sia saja."

Namun, hingga tahun 2005 ini, Opus Supremus tampaknya belum mendapatkan data yang akurat tentang kasus-kasus korupsi di Indonesia, sehingga belum ada koruptor yang diajukan ke Mahkamah Internasional.


Mengapa Kita Perlu Waspada?

Selama tiga tahun terakhir sejak didirikan, tidak satu pun kiprah Opus Supremus muncul ke permukaan, baik dalam hal penanggulangan terorisme, pemberantasan korupsi, maupun pencegahan pencucian uang.

Tanggal 22 Agustus 2001 Opus Supremus berdiri dan didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sebagai sebuah LSM yang bergerak di bidang penanggulangan terorisme.

Tak lebih dari tiga minggu kemudian, tanggal 11 September 2001, Twin Tower WTC New York luluh-lantak ditabrak dua pesawat terbang penumpang dan sebuah sudut gedung Pentagon pun hancur ditabrak pesawat terbang serupa; yang ujung-ujungnya mengambinghitamkan Al Qaeda pimpinan Osama bin Laden dan mengorbankan rakyat dan negara Afghanistan. Sungguh penciuman yang sangat tajam, para pendiri Opus Supremus mampu mengendus bahwa terorisme akan menjadi topik hangat setelah berdirinya Opus Supremus.

Masyarakat dunia pun, termasuk Indonesia, mengamini rumor yang dilontarkan oleh George Bush itu. Sayang sekali, Opus Supremus ternyata hanya seekor macan ompong, meskipun memiliki struktur Bidang Intelijen pimpinan Kolonel (Purn.) TNI-AL Anti Soemardi. Sebagai LSM internasional anti-teror-isme, sebelum peristiwa tabrakan itu, seharusnya Opus Supremus mampu mengobok-obok tiga server komputer dari 13 server utama yang ada di WTC New York, yang menyimpan data tentang megaskandal penggelapan pajak, yang harus dihancurkan oleh pemiliknya.

Setahun kemudian, bom berkekuatan besar meluluhtantakkan Bali, dan setahun kemudian sebuah bom juga menggoncang Kedutaan Besar Australia di kawasan Kuningan, Jakarta, menyusul ledakan bom lainnya di Hotel JW Marriott di kawasan yang sama pula. Lalu, apa yang telah diperbuat oleh Opus Supremus?

Hal lain yang perlu dicermati adalah kontradiksi yang menyelimuti tokoh utamanya, Stanislav Ivanov Velinov. Ia mendirikan sebuah LSM anti-kekerasan dan anti-terorisme, sementara bisnis yang digelutinyaselama belasan tahun adalah perdagangan senjata api. Artinya, selama ini ia hidup dari kekerasan, yang sekarang ingin ia jinakkan melalui Opus Supremus.

Yang penting untuk diwaspadai adalah logo Opus Supremus, yang terdiri atas sebuah jangka dengan kaki teruka dan sebilah mistar siku menghadap ke atas. Ini adalah pola dasar lambang tradisional Freemasonry. Selain itu, pada logo Opus Supremus juga terlukis sebuah segitiga atau puncak piramida dengan gambar mata satu, dan kepala jangka memancarkan sinar matahari. Atribut-atribut ini adalah lambang Lucifer atau Illuminati, seperti lukisan yang tertera pada sisi belakang Lambang Negara Amerika Serikat, The Great Seal (yang juga terlukis pada lembar uang kertas pecahan Satu Dolar Amerika Serikat.

Ini merupakan hal yang sangat luar biasa, bahwa Stanislav Ivanov Velinov dan kawan-kawan Indonesia-nya berani secara terang-terangan menampilkan lambang tradisional Freemasonry dan Lucifer atau Illuminati sebagai logo Opus Supremus.

Tahukah Anda, apa dan siapa Freemasonry itu? Freemasonry adalah sebuah kelompok sangat eksklusif yang telah berkiprah selama ribuan tahun, yang kini sepenuhnya di bawah kendali Kaum Yahudi penganut Kitab Talmud (Talmudian Jewish) yang mem-binatang-kan kaum selain keturunan ras Yahudi (mereka menyebut Goyim atau Gentile bagi manusia bukan keturunan ras Yahudi.

Setelah mencermati hal-hal tersebut di muka, “Apakah –dengan demikian– Opus Supremus ini sebuah Loji Freemason Indonesia yang dideklarasikan secara terang-terangan?”

Kalau jawaban atas pertanyaan itu adalah Ya, maka kita harus ekstra waspada, karena ini berarti penyusupan Freemason, yang berarti juga penyusupan Zionisme Internasional secara terang-terangan, tanpa tedeng aling-aling.


Tokoh PPP Merasa Dikelabui

Jum’at Pagi, 15 Juli 2005, Indra Adil dari Indonesia NewsNet telah tiba di Markas Besar Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) di kawasan Pasirangin, Kabupaten Bogor. Pagi itu, ia memang berjanji untuk suatu wawancara eksklusif dengan Ketua Umum/Presiden PPMI, Dr. Eggi Sudjana, SH, M.Si yang juga Anggota Dewan Pakar DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan seorang aktivis LSM terkenal.

Wawancara itu dumaksudkan sebagai konfirmasi mengenai tokoh demonstran yang pernah diklaim oleh Opus Supremus –sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Internasional– sebagai Ketua Bidang Politik dan Keamanan organisasi ini, sehubungan rencana NewsNet untuk menurunkan artikel mengenai Opus Supremus yang disinyalir merupakan sebuah Loji Freemason Indonesia (Indonesian Freemason Lodge). Berikut ini adalah wawancaranya, yang nampaknya lebih tepat disebut dialog daripada wawancara.

NewsNet: Assalamu'alaikum, Bung Eggi. Kami dari Indonesia NewsNet ingin mengkonfirmasi informasi tentang keterlibatan Bung Eggi di Opus Supremus.

Eggi: Wa'alaikum salam. Memangnya ada apa dengan Opus Supremus? Saya memang pernah aktif dan tercatat sebagai Ketua Bidang Politik dan Keamanan. Tapi, itu hanya sekitar satu bulan. Setelah itu saya tidak pernah aktif lagi. Sampai sekarang, saya tak tahu lagi aktivitas dan bahkan keberadaan Opus Supremus.

NewsNet: Sepanjang yang kami tahu, sampai sekarang sih belum ada apa-apa lagi. Kegiatannya yang pernah tercatat –setidaknya di suratkabar– justeru hanya yang di akhir 2001 dulu digagas oleh Bung Eggi; yaitu pertemuan 12 November 2001 yang dihadiri oleh tokoh-tokoh Islam garis keras, seperti Front Pembela Islam (FPI), Pemuda Hisbullah, Hizbut Tahrir Indonesia, Majelis Jundullah, dan PPMI pimpinan Bung Eggi sendiri. Pertemuan yang diprakarsai oleh Opus Supremus ini dihadiri juga oleh para diplomat asing, kira-kira 26 orang.

Eggi: Oh ya, ya…, saya ingat. Itu memang prakarsa dan upaya saya sebagai pengurus Opus Supremus. Ketika itu saya sangat tertarik dan bersimpati pada program-program mereka yang berkomitmen pada perdamaian dunia, pemberantasan penyalahgunaan narkoba, pemberantasan korupsi, dan money laundry. Saya kira, jika memang betul-betul [program mereka; red.] untuk hal-hal seperti itu, tentu saja merupakan niat yang mulia dan perlu didukung. Oleh karena itu, saya mempertaruhkan nama saya untuk pertemuan yang penting itu. Dan, karena saya pulalah, maka beberapa tokoh Islam garis keras itu bersedia hadir. Tetapi, saya kecewa karena saya merasa ajang pertemuan itu hanya dimanfaatkan sebagai alat untuk sosialisasi Opus Supremus kepada masyarakat luas, tanpa ada tindak lanjut dari semua yang ketika itu digembar-gemborkan oleh Opus Supremus. Yang lebih penting, naluri aktivis saya mengatakan ada sesuatu yang cukup misterius dalam organisasi tersebut, tanpa saya mampu menjabarkannya. Feeling yang begitu saja muncul bahkan rasanya tanpa sebab. Karena itulah, saya memutuskan tidak aktif lagi di organisasi itu. Ada sesuatu yang penting dengan Opus Supremus?

NewsNet: Tentu saja, Bung. Kajian kami menyiratkan begitu. Tapi, kami belum menemukan kebenaran yang sebenar-benarnya mengenai aktivitas mereka. Hanya saja, kehadiran mereka bersama beberapa warganegara asing sebagai pengurus dan anggota, membuat LSM yang didirikan dan terdaftar di Indonesia ini misterius dan tidak lazim. Apalagi mereka mengaku, bahwa organisasi ini memiliki cabang di 42 negara di seluruh dunia.

Eggi: Wah..., Anda serius sekali mengkaji Opus Supremus.

NewsNet: Ah..., tidak juga. Opus Supremus kami anggap hanya salah satu sel dari sekian banyak sel kekuatan rahasia (secret power) yang dalam kajian kami sedang mencoba dan bahkan telah mengobok-obok bangsa dan negara kita.

Eggi: Ada pihak-pihak yang sedang mengobok-obok kita?

NewsNet: Ah..., masa sih Bung Eggi tidak merasakannya. Sejak Reformasi, atau bahkan beberapa saat sebelum Presiden Soeharto lengser, tidak ada pemimpin kita yang mampu bertahan sampai penuh masa jabatan lima tahun, termasuk kabinet terakhir Soeharto, yang hanya seumur jagung. Di dalam tubuh partai-partai politik selalu inuncul pertarungan untuk hal-hal yang sangat dangkal, dan bahkan sekarang terjadi dalam hampir setiap partai. LSM-LSM tertentu tak henti-hentinya mengganggu jalannya pemerintahan tanpa mampu memberi opsi-opsi solusi, karena –di pihak lain– pemimpin-pemimpin kita memang tak henti-hentinya pula melakukan kekonyolan-kekonyolan kebijakan dan tindakan.

Militer kita tak henti-hentinya dirongrong oleh rakyatnya sendiri, karena mereka [militer; red.] sendiri tidak memiliki kekompakan dan rasa percaya diri. Tidak sedikit di antara mereka kami tengarai telah menjadi agen asing untuk menghancurkan masa depan anak-cucunya sendiri. Begitun pun intelijen-intelijen kita, yang sangat mungkin cukup signifikan jumlah personelnya telah berubah menjadi agen bermuka dua.

Bung Eggi pasti masih ingat sinyalemen Jenderal Riamizard ketika masih menjabat KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat; red.). Beliau mengatakan ada 20.000 agen asing sedang bermain di Indonesia. Itu bukan angka main-main untuk suatu penyelusupan, dan pasti masuknya mereka atas bantuan orang dalam kita. Hebatnya, seorang KSAD pun ternyata tak mampu berbuat apa-apa. Belum lagi media massa kita –yang tanpa mereka sadari– juga mengadu-domba pemimpin-pemimpin kita, mengadu-domda partai politik dan para elit partai politik. Bahkan, akhir-akhir ini, sejalan dengan berkobarnya semangat otonomi daerah, kekacauan juga terjadi hampir dalam semua Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah; red.). Permusuhan antara penganut agama dan berbagai kelompok ethnis juga selalu dihembuskan. Ledakan-ledakan bom yang tak ada kaitannya dengan kita juga terjadi di mana-mana. Kemandulan kepolisian kita, yang tak pernah tak kecolongan. Berbagai skandal perbankan dan divestasi BUMN (Badan Usaha Milik Negara; red.) belum juga selesai menjadi polemik. Begitulah..., dan mungkin halaman tabloid kami akan penuh dengan daftar ketidakberesan apabila kekacauan di negeri tercinta ini satu per satu kita ungkap.

Eggi: Luar biasa analisis Anda. Lalu, apa kaitannya dengan Opus Supremus?

NewsNet: Tidak terlalu luar biasa, Bung. Tapi, begitulah seharusnya Anak-Bangsa ini berfikir dan bersikap.

Eggi: Ah..., Anda bisa-bisa aja...! Terus...

NewsNet: Tentang kaitan Opus Supremus, mungkin ada, tapi mungkin juga tidak ada.

Eggi: Lho..., bagaimana itu?

NewsNet: Kami memiliki informasi tentang organisasi yang mirip Opus Supremus berkedudukan di Italia. Pemimpin organisasi itu adalah seorang bankir internasional, yang juga seorang pialang senjata kelas dunia. Keorganisasiannya bersifat internasional, bahkan sampai ke Amerika Latin. Sasaran rekruitmen anggotanya juga sama, yaitu para tokoh militer, mantan militer dan kepolisian, para tokoh agama, dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya. Nama organisasinya P2 Freemason. P2 artinya Demi Propaganda, yaitu nama sebuah Loji Freemason Tra-disional (Traditional Freemason Lodge) di Eropa.

Opus Supremus, meski tidak menggunakan kata Freemason, ternyata menggunakan logo –yang tak mungkin dapat dibantah– adalah lambang tradisional Freemason yang sedikit diimprovisasi sebagaimana logo-logo Loji Freemason lain di seluruh dunia; yaitu sebuah jangka yang kedua kakinya terbuka, sebuah segitiga atau piramida dengan satu mata dan cahaya matahari (Silakan bandingkan logo Opus Supremu dengan berbagai lambang Freemasonry.

Freemason sendiri adalah suatu organisasi rahasia paling tua dan terkuat di dunia, yang para petingginya adalah tokoh-tokoh Yahudi penganut Talmud (Talmudian Jewish; red.), tidak harus Yahudi. Dalam kiprahnya, mereka tak segan-segan meluluhlantakkan suatu negara atau pemerintahan, atau menghancurkan suatu kelompok ataupun suatu kekuatan kecil pun, yang mereka anggap akan menghalangi tugas dan pencapaian tujuan mereka.

Di Italia, P2 Freemason disimpulkan oleh seorang investigator, David Yallop, sebagai dalang pembunuhan-pembunuhan politik terhadap Vittorio Occorsio, Giorgio Ambrosili, dan Perdana Menteri Italia Aldo Moro. Kematian Paus Johanes Paulus I pada tahun 1978, menurut David Yallop, juga karena diracun oleh orang-orang P2 Freemason, yang beberapa di antaranya justeru orang dalam Vatikan sendiri. P2 Freemason juga bertanggung jawab atas pemboman Stasiun Kereta Api Bologna pada tahun 1980 yang menewaskan 85 orang dan melukai 182 orang tanpa dosa. Kemudian, mereka juga ditengarai berada di belakang beberapa kasus pemboman lain, seperti di Pizza Fontana, Milan 1969; di kereta api ekspres The Italicus Roma-Munich, Bologna 1974; dan beberapa lainnya. Padahal,selama ini semua pemboman itu ditimpakan kepada kaum Komunis, Brigade Merah, ataupun Baader Meinhoff.

P2 Freemason mungkin tidak sama dengan Opus Supremus. Tapi, beberapa kemiripan dalam personel pendirinya (seorang bankir internasional dan pialang senjata api kelas dunia), sasaran rekruitmen, sifat internasional, dan logonya yang tak mungkin dapat dibantah adalah lambang tradisional Freemasonry, sungguh sangat menantang untuk dicermati.

Eggi: Jadi, Anda dan Tim NewsNet salah-salah juga menghadapi kemungkinan dihancurkan, dong?

NewsNet: Sangat mungkin, bila analisis kami benar.

Eggi: Anda tidak takut?

NewsNet: He... he... he..., takut dong Bung. Tapi, kalau kita lebih takut kepada mereka daripada kepada Allah, kita jadi musyrik dong.

Eggi: Wah..., kalau analisis Anda dan kawan-kawan di NewsNet itu benar, saya jadi merasa dikadalin (dikelabuhi; red.) oleh Velinov dan kawan-kawannya. Sungguh saya tidak mengetahui sejauh itu, dan –kalau begitu– sampaikan permohonan maaf saya kepada sahabat-sahabat di FPI, Hizbut Tahrir Indonesia, Pemuda Hisbullah, Majelis Jundullah. Saya sangat menyesal. Jangan lupa, sekali lagi, sampaikan permintaan maaf saya kepada saudara-saudara kita semua itu.

NewsNet: Insya Allah, Bung. Kami akan sampaikan melalui Indonesia NewsNet. Tapi, kajian kami masih belum selesai, Bung. Rekan-rekan yang tergabung di dalam Tim re-Search Indonesia NewsNet –dengan berbagai disiplin ilmu dan profesi yang tersebar luas– sedang melakukan investigasi jaringan berbagai secret power dengan segala bentuk dan kamuflasenya. Semoga analisis sementara kami tentang Opus Supremus tidak mengandung kebenaran. Maksud kami, mereka betul-betul berniat baik seperti visi dan misi yang mereka canangkan; sehingga Bung Eggi tak perlu merasa dikadalin.

Sumber: Indonesia NewsNet Agustus 2005.


Ridwan Saidi: Eggi Sudjana Murni Dijebak

BERITA di Indonesia NewsNet Edisi 02, Agustus 2005, halaman 24, berjudul Eggi Sudjana Merasa Dikelabuhi telah menimbulkan kontroversi di kalangan aktivis Islam garis keras. Banyak SMS masuk ke handphone Egi Sudjana, yang mena-nyakan hal itu. Bahkan ada yang menuduh Egi bermain mata dengan kaum Zionis. Tentu saja Egi merasa tersudut-kan dan meradang.

Untuk mendapatkan informasi lebih dalam tentang kiprah kaum Zionis di Indonesia, Indra Adil dari Indonesia NewsNet mewawancarai Ridwan Saidi, aktivis senior yang menjadi ikon bagi para aktivis Islam garis keras dan dikenal menguasai tentang sepak-terjang kaum Zionis di Indonesia. Wawancara gado-gado Bahasa Indonesia campur dialek Betawi itu berlangsung di Hotel Ambara, BlokM, Jakarta.

Indonesia NewsNet: "Assalamu'alaikum, bang..."

Ridwan Saidi: "Wa 'alaikumsalam. Ade ape nih, tumben ente kagak ade angin kagak ade ribut pengen ketemu gue.”

INN: “Anginnye ade bang, ributnye emang kagak ampe kenceng, sih. Tapi bikin gerah sobat kite, Bung Egi.”

RS: “Kenape, soal die masuk organ Freemason kayak yang koran lu muat itu?”

INN: “Nah, itu abang tau.”

RS: “Iye. Gue udeh konfirmasi ke Egi, keterangannye ye kayak yang dimuat Indonesia NewsNet itulah.”

INN: “Tapi, kenape bisa begitu bang? Kok bisa-bisanye mereka merajalela di negare kite?”

RS: “Nah, ente harus tau. Banyak warganegare kite yang rela menjadi anggota Freemason, mulai dari kaum intelektual, pejabat, aktivis-aktivis LSM sampai anggota TNI. Kan koran ente sendiri yang memuat beberapa mantan perwira tinggi TNI menjadi anggota Opus Supremus. Sebagian dengan sadar, biasanya karena uang dan status sosial. Tetapi, ada juga yang tidak menyadari atau terjebak sebagaimana halnya Egi Sudjana.”

INN: “Kok begitu beraninye ye si Ivanov Velinov?”

RS: “Tentu, karena ia merasa telah dan akan mendapat perlindungan dari tokoh-tokoh bangsa kita sendiri. Seperti yang ente tulis di Indonesia NewsNet yang lalu, Suyono MK, mantan perwira TNI. Dan juga nama-nama lain yang mantan perwira tinggi TNI. Khusus Suyono MK, yang juga mengaku sebagai mantan perwira TNI, saya telah cukup lama mengenal nama ini. Nama ini sangat dikenal di kalangan pengamat gerakan Warsidi, Lampung. Entah kenapa kini ia bergabung dengan Ivanov Velinov. Velinov sendiri, seorang yang mengaku sebagai banker, pialang senjata, dan berasal dari Eropa Timur, sering terlihat di Restoran Peacock Hotel Hilton. Tampaknya ia mengambil basis lobby di tempat itu. Dari situlah ia merekrut tokoh-tokoh ataupun aktivis-aktivis kita untuk menjadi anggota atau jaringan organisasinya.”

“Khusus dalam merekrut aktivis-aktivis Islam, ia melakukan cara-cara yang lebih hati-hati dan halus, karena biasanya aktivis Islam sangat peka pada orang asing, apalagi dari Eropa dan Amerika.”

“Jadi, menurut saya Egi memang betul terkelabuhi atau terjebak. Hal yang sama juga pernah dialami oleh seorang aktivis Islam lain, yaitu Edwin Irmansyah, yang cucu tokoh nasional Tjokroaminoto.”

INN: “Kira-kira apa target Velinov?”

RS: “Tentu saja untuk mendapatkan agen yang mau bekerja untuknya. Karena itu, saya ingatkan kepada para aktivis Islam, jangan mudah terayu oleh agen-agen Zionis yang banyak bertebaran di negeri kita ini. Mereka bahkan kebanyakan adalah orang-orang bangsa kita sendiri. Ada yang sadar dan tidak sedikit yang tanpa sadar menjalankan program-program kaum Zionis di Indonesia. Lihatlah hasilnya, salah satu contoh adalah amandeman UUD ’45. Sekali lagi, Ummat Islam harus ekstra hati-hati.”

maap kalo ada membawa nama agama..

tapi ini sesuai wawancara yang di lakukan..

link na..

http://swaramuslim.net/more.php?id=A911_0_1_0_M

Teori Konspirasi Pendaratan Pertama di Bulan

Pada tanggal 15 Februari 2001 stasiun TV FOX (disiarkan kembali 2005 oleh Star World Philipines) menyiarkan sebuah program dengan judul Conspiracy Theory: Did We Land on the Moon?. program ini memberikan bukti-bukti bahwa NASA telah memanipulasi berita pendaratan di bulan.
Hoax teori ini telah beredar beberapa tahun sebelumnya, namun tahun 2001 adalah pertama kalinya program ini di tayangkan kepada masyarakat.
Program TV ini diberikan kepada rakyat amerika yang memiliki dugaan yang kuat bahwa pemerintah mereka telah melakukan konspirasi melalui NASA dengan menciptakan sebuah ‘multi-million hoax’.
Walaupun di amerika sendiri kredibilitas FOX ‘agak’ diragukan, dengan hanya menampilkan hasil research yang tidak mendalam, tidak akurasi secara ilimiah dan konklusi yang subjektif, namun setidaknya acara ini telah membuka mata dan merubah sudut pandang dunia tentang pendaratan di bulan. Ini dapat dilihat dari rating siaran yang FOX yang meningkat tajam dengan adanya program ini. Di sisi lain warga amerika sendiri telah kehilangan respek terhadap integritas pemerintahan mereka.
Beberapa orang yang sangat terkemuka dalam meyuarakan hoax theory ini adalah Bill Kaysing penulis We Never Went To The Moon, Ralph Rene penulis NASA Mooned America, [b]David Peary dan Mary Bennett[b], co-author dari Dark Moon: Apollo and the Whistle Blowers dan yang paling terbaru adalah Bart Sibrel produser dari A Funny Thing Happened on the Way to the Moon. mereka adalah orang-orang amerika sendiri yang lantang menyuarakan Moon Landing as the great hoax of the century berdasarkan bukti dari foto-foto Apollo dan rekaman video serta kesaksian-kesaksian dari mereka yang terlibat dalam ‘project’ ini.
  • Kemungkinan berhasil diperhitungkan sangat kecil sehingga tidak dapat dibayangkan adanya pendaratan di bulan
Bill Kaysing mengatakan bahwa perhitungan keberhasilan pendaratan di bulan adalah 0.0017% (1 : 60,000). Sumber dari informasi ini adalah reportase yang di sediakan oleh Rocketdyne company pada akhir tahun 1950an. Lampiran ini tentu saja didasarkan pengetahuan mereka akan teknologi yang tersedia saat itu.
  • Seluruh Misi Apollo sebelum Apollo 11 Terserang Kerusakan Pada Sekitar 20,000 Bagian. Pengecualian pada Apollo 13 NASA Mengklaim Tidak Ada Masalah Teknis Pada Misi Bulan Mereka

Klaim hoax ini dikemukakan oleh Ralph Rene. Misi-misi Apollo sebelumnya terdapat begitu banya masalah yang tidak dapat di atasi oleh NASA sehingga mereka memutuskan untuk memanipulasi ini. Pengalaman dari misi-misi Apollo sebelumnya yang mengalami begitu banyak permasalah teknis dan kerusakan, maka astronot-astronot Apollo ‘dilatih’ keras untuk menghadapi masalah-masalah ini, dan pendaratan di bulan dapat berjalan dengan mulus. Amazing…
  • Jeleknya Kualitas Video Sehingga Tidak Dapat Diuji Dengan Lebih Mendalam

Video pendaratan Apollo 11 dikirim langsung ke bumi dari permukaan bulan dengan menggunakan antenna Lunar Module dan power supply. Sehingga terdapat batasan bandwidth yang dapat di transmisi. Sehingga Apollo 11 hanya dapat menggunakan gambar hitam-putih, slow-scan TV camera dengan scan rate 10 frame per detik pada 320 baris per frame. Untuk dapat menyiarkan situasi bulan kepada bumi maka gambar-gambar ini perlu di convert ke standart TV komersial. Di amerika, standar EIA adalah 30 frame per detik pada 525 baris per frame. Tayangan yang di kirim dari bulan ditampilkan pada monitor hitam-putih 10 inch dan sebuah kamera vidicon di arahkan ke layer monitor kemudian di scan menggunakan standar EIA.
Dalam sebuah misi yang sangat ambisius ini, NASA kehilangan kapabilitasnya dengan tidak mampunya Apollo 11 mengirimkan tayangan high-quality. Misi berikutnya, dimulai dengan Apollo 12 NASA membekali astronot mereka dengan kemampuan bandwidth yang lebih besar sehingga dapat mengirimkan gambar bewarna langsung ke bumi.
  • Tidak Akan Ada Gambar Yang Diambil Dari Bulan Karna Film Akan Meleleh Pada Temperatur 250°

Astronot Apollo pada saat itu menggunakan sebuah film transparansi khusus yang dibuat oleh Eastman Kodak dibawah kontrak NASA. Layer dari emulsi fotosensitif ini diletakan dalam ESTAR yang terbuat dari polister, yang biasanya di gunakan dalam pembuatan film bergerak. Titik leleh ESTAR adalah 490° F, namun penyusutan dan distorsi dapat terjadai pada temperatur 200° F. dan film ini tidak pernah diuji dalam temperature seperti ini. Kameranya sendiri disimpan didalam sebuah tempat khusus yang di disain untuk menjaga film agar tetap dingin.
Situasi di bulan yang tanpa udara sangat berbeda dengan situasi oven di dapur kita pada umumnya. Tanpa konveksi dan koduksi, maka panas dapat tersebar karna radiasi.
  • Setiap Foto Yang Ditampilkan Dibuat Dengan Sangat Sempurna, Terfokus, dan di Ekspos. Kenyataanya Astronot Menggunakan Kamera Tanpa Viewfinders dan Pengatur Cahaya

Artinya adalah, astronot tidak dapat mengambil gambar yang begitu sempurnanya. Jadi jawaban yang sangat jelas adalah mereka tidak pernah mengambil foto di bulan, ini adalah contoh dari gambar yang diambil di bulan
Bandingkan dengan foto yang di ambil tanpa menggunakan viewfinders dan pengatur cahaya
Kedua foto ini dikeluarkan oleh NASA. Mungkin saja para astronot ini telah meluangkan banyak waktu mereka untuk: practice, practice dan practice. Mungkin tidak ada manusia yang pernah mempersiapkan diri mereka sebaik para astronot Apollo.
  • Langit yang Gelap Harusnya Penuh Dengan Bintang-Bintang, Namun Tidak Satupun yang Nampak Pada Setiap Foto Apollo

Untuk alasan yang sama foto bumi yang di ambil dari bulan pun kurang menampilkan bintang. Beberapa orang menyanggah hal ini dengan mengatakan, bahwa bintang-bintang itu ada di sana namun tidak keliahatan, tapi mereka lupa bahwa ada hal yang berbeda antar ‘melihat’ dan ‘memotret’ bintang.
Bill Kaysing mengatakan bahwa NASA telah berdusta dengan mengatakan bahwa bintang tidak dapat di lihat di ruang angkasa, pada kenyataan NASA kemudian melepaskan foto-foto yang juga memperlihatkan adanya bintang.
Foto Endeavour diambil dari flight deck menunjukan foto aurora pada waktu malam diambil dari pesawat astronot (bukan Apollo 11).

Kita masi bias melihat dengan jelas dan membedakan mana aurora dan mana bintang.
Astronot Apollo sendiri pun tidak pernah menyatakan bahwa mereka melihat bintang di langit, karna terangnya permukaan bulan sehingga mereka tidak dapat melihat cahaya bintang. Ini sama hal nya kita ingin melihat bintang pada malam hari namun mata kita ‘tertutup’ dengan cahaya senter. Di sisi lain, astronot Gene Cernan mengatakan bahwa saat dia berada dibayangan Lunar Module Apollo 17, iada dapat melihat dengan jelas beberapa bintang ketika ia berada diluar.
  • Bayangan Yang Dihasilkan Pada Pemukaan Bulan Harusnya Paralel. Beberapa Bayangan Pada Foto Apollo Tidak Paralel. Indikasi Bahwa Sumber Cahaya Bukan Hanya
Sanggahan yang muncul adalah, ini hanya masalah persepektif saja. Sebuah foto adalah wujud 2 dimensi dari dunia yang 3 dimensi, meskipun pada beberapa film-film komersil yang dihasilkan menampilkan hasil bayangan yang tidak paralalel.
Sanggahan yang lain adalah bahwa tidak paralelnya bayangan yang dihasilkan bisa jadi karna permukaan yang berbeda, misalnya satu bayangan jatuh di daerah yang rata sedangkan satunya lagi jatuh pada daerah yang miring, jika dilihat dari samping maka akan tampak 2 bayangan yang tidak parallel. Namun jangan lupa, bila kedua bayangan ini dilihat dari atas maka tetap akan tampak bayangan yang parallel.
Gambar yang diambil dibumi ini merupakan contoh bahwa perspektif dapat menyebabkan bayangan yang tidak parallel.
  • Panjang Bayangan Yang Berbeda Karena Sumber Cahaya Yang Berbeda

Datang dari David Percy yang memuculkan gambar ini pada websitenya
Percy mengatakan bahwa beda permukaan bulan saat foto ini diambil bukanlah alasan mengapa terdapat dua bayangan yang berbeda ukuran. Karena tempat dimanaApollo 11 berada adalah rata.
  • Beberapa Foto Apollo Memperlihatkan Sumber Cahaya Misterius Yang Kelihatan Seperti Spotlight Studio

Pembawa ide moon landing adalah hoax, menggunakan foto-foto ini sebagai bukti mereka.
Bila bayangan tercipta dari satu sumber cahaya maka bayang tersebut akan menutupi secara penuh seluruh daerah dibawahnya.
Jika kita memperhatikan daerah 6 dan J, kita tidak lagi melihat bintang. Pada area K kita akan menemukan salah satu sisi dari LEM yang terbungkus dengan bayangan, tapi symbol bendera amerika seperti di terangi.
  • Hanya Ada Dua Astronot Yang Berjalan di Bulan Dalam Setiap Misi Apollo, Namun Ada Beberapa Foto Dimana Astronot Memantulkan Gambar Astronot Lain Yang Tidak Memiliki Kamera. Siapa Yang Mengambil Foto??

Astronot Apollo Membawa kamera yang dipasang di depan baju angkasa mereka (daerah dada). Pada foto Apollo 12 ini, astronot Alan Bean di foto oleh Pete Conrad, kita dapat melihat dengan jelas kamera Bean ganjal di dadanya. Perhatikan lebih jelas pantulan Conrad pada visor Bean, terlihat kamera Conrad yang di operasikan dengan tangan kananya.
Gambar ini diambil saat Alan Bean memegang sebuah Special Environment Examiner Container. Jika foto ini diambil oleh kamera dada Conrad maka helm L seharusnya tidak terlihat.
Bayangan yang dipantulkan pada visor Bean M berada pada arah yang berbeda, tidak pada garis parallel yang seharusnya.
Jika kita melihat pada Enviromental Sampler yang sedang di pegang Bean N, pantulan datang dari sumber cahaya yang bukan matahari, tapi itu bisa saja cahaya dari baju ruang angkasa. Namun pada 7, terlihat sumber cahaya lain.
  • Pada Sebuah Foto Apollo 11 Buzz Aldrin, Horizon Terletak Pada Garis Mata; Sehingga, Jika Kamera Dilekatkan Di Dada Neil Amstrong, Horizon Harus Berada Pada Permukaan Dada

Ini adalah foto yang paling banyak di cetak dari keseluruhan foto yang di bawa dari bulan.
Foto yang diambil di atas permukaan bulan pada ketinggian yang sama; bagaimanapun juga bila Armstrong berdiri pada permukaan yang lebih tinggi makan permukaan horizon akan turut naik. Jika kita meliahat bayangan Armstrong pada visor Buzz Aldrin, kita melihat horizon pada dadanya.
Ini manampakan posisi Armstrong yang berdiri di dataran yang lebih tinggi dengan dadanya yang berada hampir sama dengan mata Aldrin.
Perhatikan area B ada bayangan yang terpancar pada baju angkasa Buzz Aldrin. Sekali lagi, jika matahari adalah satu-satunya sumber cahaya di bulan, maka bayangan ini harusnya menjadi lebih gelap.
Daerah C perhatikan permukaan bulan menghilang di kejauhan sampai pada horizon bulan. Pada tempat tampa atmosfir, maka daratan tidak akan menghilang, tapi akan tetap terlihat tajam sampai pada horizon bulan.
Lihat daerah D secara jelas kita dapat melihat satu bentuk struktur terpantul dari helm Aldrin, ga tau apa itu, tapi itu ada di sana.
  • Jejak Di Permukaan Bulan

Pada gambar ini (perhatikan daerah yang dilingkar). Jejak Lunar Rover ini sangat jelas terbentuk. Pada kenyataanya kita harus memiliki campuran senyawa dan air untuk dapat menciptakan jejak yang jelas seperti itu.
Jika kita melihat batu yang diberi label R akan terlihat sebuah huruf ‘C’ terpahat diatas batu. Apakah ada yang lupa mindahin?


Sebagaimana ketika take off make Luna Module juga akan mengeluarkan ‘hembusan’ yang kuat ketikan akan landing di bulan. Bagaimana bisa kita akan mendapatkan sebuah foto jejak kaki pertama manusia di bulan?
  • Cross Hair Yang Terdapat di Depan Dan Belakang Image
perhatikan terdapat dua cross hairs pada gambar di atas. Cross hair seperti ini muncul di kebanyakan foto bulan. Seharusnya Cross hair ini di letakan di kamera dan film. Tapi jika kita melihat lebih dekat pada cross hair di sebelah kiri, tampaknya dia berada di belakang Lunar Rover.
  • Bendera yang Berkibar
bendera dapat berkibar karena… ?
dan seharusnya di bulan tidak ada… ?
  • Mengapa Mereka Memalsukan Itu
Uni Soviet telah membuat kemajuan lebih awal untuk lomba menuju Bulan. Uni Soviet telah meluncurkan manusia pertama ke ruang angkasa pada tahun 1961 dan 1963 dan juga merupakan manusia-manusia pertama yang mengorbit bumi.
Bersama dengan itu pemerintah amerika harus membuat sebuah catatan lain sesuai dengan janji Presiden Kennedy yang menyatakan bahwa amerika akan mendaratkan manusia di bulan pada akhir era 1960an.
Banyak orang yakin bahwa NASA akan menyatakan ketidakmungkinan membawa manusia ke Bulan dengan teknologi yang tesedia saat itu.
Kemenangan atas Uni Soviet akan memberikan keuntungan untuk proyek ruang angkasa America.

Foto-Foto
NASA tidak pernah memberikan penjelasan terhadapa beberapa kesalahan yang terdapat pada foto-foto yang di ambil Apollo. Walaupun begitu banyak pertanyaan yang bermunculan.

Suara
Kita tidak akan mendengar suara mesin pada saat pendaratan di bulan pada saat astronot membuat percakapan mengenai jarak tersisa ke permukaan, ia hanya berada beberapa kaki jauhnya dari mesin rocket yang harusnya memiliki daya dorong 10000lb.
Hal lain adalah kenyataan bahwa ketika ruang control memberikan pertanyaan, astronot Apollo memberikan jawaban secara instant tanpa delay. Ini tampaknya aneh karena dengan teknologi tahun 1990an pun masih terdapat delay satelit yang menghubungkan inggris dan amerika. Ada delay sekitar 0.7 detik dari London ke California jadi bagaimana mungkin ada balasan langsung percakapan langsung antara ruang control dan bulan?
Ada beberapa bukti bahwa juga bila manusia berada di ruang angkasa maka akan terjadi perubahan suara sehingga perlu di analisa terlebih dahulu untuk mendapatkan suara normal, dan 7/10 orang mengatakan suara terdengar seperti seseorang yang sedang membaca script.

Radiasi
Seorang penulis amerika telah membuat penelitian dan mengatakan bahwa pesawat ruang angkasa Apollo memerlukan dinding setebal 2 meter untuk menghindari radiasi kosmik yang dapat membakar astronot di dalamnya.
Dan juga perlindungan yang sama diperlukan untuk semua alat yang di gunakan seperti film dan kamera. Pernyataan resmi NASA mengatakan bahwa mereka telah ‘melapis’ kamera dengansejenis chat almunium.
Pengeluaran untuk seluruh program Apollo berkisar $25.4 trilyun pada tahun 1969 ($135b trilyun pada tahun 2005). Lihat budget NASA (termasuk Mercury, Gemini, Ranger, Surveyor, Lunar Orbitar, dan program Apollo), hanya pesawat ruang angkasa dan roket Saturn sekitar $83 trilyun tahun 2005 (Pesawat Apollo bernilah $28trilyun, Saturn I, IB, V bernilai sekitar $46 trilyun tahun 2005)Motives
Beberapa motif yang bisa saja melatar belakangi amerika membiayai proyek Apollo adalah:
  1. Pengalih Perhatian. Pemerintah amerika menggunakan aktifitas bulan ini untuk membawa perhatian dunia dari keterlibatan amerika pada perang Vietnam.
  2. Daya Tarik Perang Dingin. Pemerintah amerika menyadari pentingnya memenangkan perlombaan ke Bulan dengan USSR. Pergi ke Bulan, jika hal ini mungkin, akan jadi sangat beresiko dan mahal. Maka akan lebih mudah untuk memalsukan pendaratan ini untuk mendapat kesuksesan.
  3. Uang. NASA mengumpulkan dana sekitar $30 trilyun untuk berpura-pura pergi ke bulan. Ini di gunakan untuk membayar begitu banyak orang, untuk menyediakan semua yang dibutuhkan. Fariasi dari teori ini, industri ruang angkasa di kategorikan sebagai politik ekonomi, seperti industri militer yang menyediakan ladang subur untuk berkembang.
  4. Resiko. Ketersediaan teknologi pada saat itu adalah kesempatan untuk mengetahui bahwa pendaratan bulan mungkin saja berhasil jika benar-benar di coba. Soviet, sebagai competitor program Bulan dengan kemampuan ekonomi, militer dan politik menjadi pesaing terdekat amerika, dapat dibayangkan bagaimana seandainnya amerika gagal mendarat dibulan. Sebagai pemenang amerika berharap untuk mendapatkan dukungan yang lebih luas di mata dunia sebagai Negara terdepan dalam teknologi.